Terdapat banyak pendekatan yang digunakan bisnis dan perusahaan untuk menerapkan protokal keamanan pada sistem IT mereka. Salah satu pendekatan keamanan ini adalah Zero Trust. Secara umum, pendekatan Zero Trust bukanlah produk ataupun solusi teknologi IT. Zero Trust Security merupakan sebuah kerangka (framework) keamanan yang mengubah cara kita memandang keamanan jaringan dan akses data pada sistem bisnis kita. Lalu, apa itu Zero Trust? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Zero Trust Security
Sesuai namanya, Zero Trust adalah konsep keamanan dengan prinsip tidak mempercayai siapa pun dalam sebuah sistem IT. Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa ancaman bisa berasal dari mana saja, baik di dalam maupun di luar perimeter jaringan. Sehingga tidak ada entitas atau transaksi yang secara otomatis dipercaya.
Hal ini berarti setiap upaya akses ke resource penting perusahaan harus diverifikasi secara eksplisit, tanpa adanya kepercayaan akses baik berdasarkan lokasi atau aset yang dipercaya sebelumnya. Walaupun pendekatan ini terlihat rumit dan kompleks, Zero Trust memberikan perlindungan yang jauh lebih baik dari eksploitasi kerentanan yang ada di sistem kita.
Prinsip Zero Trust Security
Dilansir dari situs Microsoft, dalam menjalankan model Zero Trust, prinsip ini dibangun di atas tiga prinsip utama, yaitu:
- Verifikasi secara Eksplisit (Verify Explicitly)
Setiap akses ke sumber daya (resource) jaringan harus dibuktikan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti identitas pengguna, lokasi, kesehatan perangkat, layanan atau beban kerja, klasifikasi data, dan anomali yang terdeteksi. Sehingga, verifikasi keamanan tidak hanya dilakukan saat otorisasi pertama kali, namun kita harus menganalisis risiko dan memvalidasi akses dari setiap perangkat secar terus-menerus. - Berikan Hak Akses Seminimum Mungkin (Least-Privilege Access)
Pendekatan ini mengurangi risiko keamanan dengan membatasi akses pengguna hanya pada sumber daya (resource) yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas tertentu.
Dalam Zero Trust, perlindungan data dan penerapan kebijakan berbasis risiko yang adaptif menjadi fokus utama untuk menjamin keamanan data setiap saat. - Asumsikan Serangan Terjadi Kapan Saja (Assume Breach)
Asumsikan serangan keamanan bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan dampak serangan (blast radius) dan memisahkan akses yang tepat. Maka dari itu, kemampuan enkripsi end-to-end harus terus diverifikasi, dan kemampuan analitik harus digunakan untuk meningkatkan visibilitas, mendeteksi ancaman, dan menguatkan tingkat keamanan sistem.
Implementasi Zero Trust untuk Sistem IT Anda
Implementasi Zero Trust bisa dilakukan di beberapa sarana dalam sistem IT Anda, hal ini termasuk:
- Identitas
Dalam konteks identitas, Zero Trust diimplementasikan di saat suatu identitas mengakses data dan resource penting dalam infrastruktur IT dan cloud sebuah bisnis. Protokol Zero Trust memastikan setiap identitas memiliki autentikasi yang kuat, akses yang sesuai dengan identitas dengan hak akses seminimal mungkin. - Endpoint
Setelah identitas diberikan akses ke resource, data dapat berpindah ke berbagai endpoint yang berbeda—mulai dari perangkat IoT hingga smartphone. Kebijakan Zero Trust dalam konteks endpoint sangat bervariatif dan bergantung pada kebijakan yang ada di sebuah perusahaan. Baik itu kebijakan Bring Your Own Device (BYOD), perangkat milik mitra/perusahaan, hingga beban kerja lokal ke server maupun beban kerja yang di-hosting cloud. Keragaman kebijakan ini menciptakan area rentan serangan yang luas.
Model Zero Trust sangat penting untuk dijalankan agar tim IT dapat memantau dan menerapkan kondisi dan kepatuhan (compliance) perangkat agar akses ke dalam jaringan sistem perusahaan selalu aman. - Aplikasi
Melalui pendekatan Zero Trust Security, keamanan aplikasi tidak hanya berfokus pada pengamanan aplikasi itu sendiri, tetapi juga keamanan akses ke aplikasi tersebut.
Menggunakan teknologi seperti Web Application Firewalls (WAF), gateway akses aplikasi, dan solusi Cloud Access Security Broker (CASB), organisasi dapat mengontrol akses ke aplikasi berdasarkan kebijakan yang ketat dan kontekstual. Pendekatan ini juga melibatkan penggunaan enkripsi, tokenisasi, dan teknik keamanan data lainnya untuk melindungi data sensitif yang diproses atau disimpan oleh aplikasi. - Data
Data adalah aset paling berharga untuk sebuah bisnis. Pendekatan Zero Trust menekankan perlunya melindungi data di setiap titik dalam siklus hidupnya. Ini melibatkan klasifikasi data, penerapan kontrol akses berbasis peran, enkripsi data baik dalam keadaan diam maupun dalam transmisi, serta penerapan kebijakan pencegahan kehilangan data (DLP). Dengan memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh pengguna dan aplikasi yang memiliki hak akses yang tepat, organisasi dapat mengurangi risiko keamanan, seperti kebocoran atau penyalahgunaan data. - Infrastruktur IT
Zero Trust menuntut perlindungan yang ketat terhadap infrastruktur fisik dan virtual, termasuk server, jaringan, dan komponen cloud. Ini mencakup penerapan mikro-segmentasi untuk membatasi pergerakan lateral penyerang dalam jaringan, serta penggunaan alat keamanan berbasis cloud untuk visibilitas dan kontrol atas beban kerja yang tersebar di berbagai lingkungan. - Jaringan
Zero Trust mentransformasi keamanan jaringan (network) yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang alur data, dengan menerapkan prinsip-prinsip mikro-segmentasi dan enkripsi untuk melindungi data saat bergerak. Teknologi seperti Software-Defined Networking (SDN) dan Secure Access Service Edge (SASE) memungkinkan organisasi untuk menerapkan kontrol keamanan yang dinamis dan adaptif, berdasarkan identitas pengguna dan konteks akses.
Kesimpulan
Mengadopsi framework Zero Trust adalah salah satu langkah esensial dalam memperkuat keamanan siber untuk bisnis Anda di era digital. Melalui proses verifikasi dan mengasumsikan bahwa ancaman dapat berasal dari mana saja, Zero Trust menawarkan kerangka kerja yang penting untuk melindungi aset digital paling penting sebuah organisasi. Prinsip-prinsip dari Zero Trust pun membentuk dasar pendekatan keamanan cyber yang komprehensif dan adaptif terhadap berbagai ancaman yang berpotensi muncul setiap harinya.
Maka dari itu, implementasi Zero Trust untuk sistem IT Anda dapat mengurangi risiko keamanan, meningkatkan kepatuhan (compliance), dan membangun reputasi baik untuk pelanggan dan mitra bisnis Anda.
MyBATICloud: Solusi Holistik untuk Kebutuhan Cloud Bisnis Anda
Kini Anda bisa memercayakan layanan cloud dengan ahlinya. Sejak 2010, MyBATICloud menghadirkan solusi holistik untuk kebutuhan Data Center, Multi-Cloud, IT Security, Disaster Recovery, Software on Cloud, hingga Managed Service. Kami memiliki tenaga ahli bersertifikasi dan berpengalaman untuk memastikan produk dan layanan terbaik yang mendorong perkembangan bisnis Anda.
MyBATICloud memastikan produk & layanan cloud yang andal, aman, dan berkualitas. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Konsultasikan layanan dan solusi cloud yang Anda inginkan melalui info@mybati.co.id atau hubungi hotline toll-free di 0800 150 3471.